1. Fungsi investasi dalam manajemen keuangan berkaitan dengan:
a. Pengalokasian dana pada berbagai aset yang diharapkan memberikan keuntungan di masa depan
2. Yang termasuk dalam fungsi pendanaan adalah:
d. Penentuan struktur modal
3. Pengelolaan aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan untuk memastikan likuiditas dan efisiensi operasional disebut:
b. Manajemen modal kerja
4. Proses perencanaan dan pengambilan keputusan investasi jangka panjang disebut:
c. Penganggaran modal
5. Modal untuk membiayai operasi sehari-hari disebut:
b. Modal kerja
6. Faktor dalam perencanaan struktur modal:
a. Biaya modal dan risiko finansial
7.Metode Net Present Value (NPV):
c. Menghitung nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan dari suatu investasi, dikurangi dengan investasi awal
8.Kriteria keputusan berdasarkan IRR:
c. IRR > cost of capital (layak), IRR < cost of capital (tidak layak)
9.Metode yang tidak mempertimbangkan nilai waktu uang:
d. Payback Period
10.Formula BEP (unit):
c. BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga per Unit - Biaya Variabel per Unit)
11.Risiko tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendek:
c. Risiko likuiditas
12.Metode analisis sensitivitas hasil terhadap perubahan parameter:
c. Analisis sensitivitas
13.Strategi mitigasi dengan instrumen derivatif:
b. Hedging
14.Perkiraan pendapatan, biaya, dan laba tercantum dalam:
b. Proyeksi laporan laba rugi
15.Penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan pengembalian ekuitas:
a. Financial leverage
16.Rasio antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan investasi awal:
c. Profitability Index (PI)
17.Risiko akibat perubahan harga pasar:
c. Risiko pasar
18.Dana untuk memulai bisnis termasuk aset tetap dan modal awal:
c. Modal investasi awal
19.Skenario yang biasa dievaluasi dalam analisis skenario:
a. Skenario optimis, moderat, dan pesimis
20.Simulasi menggunakan model probabilistik dalam perencanaan finansial:
c. Simulasi Monte Carlo
B. SOAL URAIAN/ESAI (10 Soal)
1. Perbedaan fungsi investasi, pendanaan, dan pengelolaan aset:
-
Fungsi Investasi: Pengalokasian dana ke aset yang memberikan keuntungan jangka panjang.
Contoh: Perusahaan manufaktur membeli mesin baru untuk produksi. -
Fungsi Pendanaan: Memutuskan sumber dana (hutang/modal sendiri) untuk membiayai investasi.
Contoh: Perusahaan mengambil pinjaman bank untuk membeli mesin. -
Fungsi Pengelolaan Aset: Mengelola aset lancar dan tetap agar efisien dan likuid.
Contoh: Mengatur persediaan bahan baku agar tidak berlebihan.
2. Tiga jenis kebutuhan dana dan perencanaan:
-
Modal Investasi Awal: Dana untuk membeli aset tetap dan pendirian.
Perencanaan: Rencana pembelian aset dan sumber dana jelas. -
Modal Kerja: Dana untuk operasional sehari-hari.
Perencanaan: Mengatur kas, piutang, persediaan agar lancar. -
Dana Ekspansi: Dana untuk pengembangan bisnis.
Perencanaan: Proyeksi kebutuhan dan strategi pendanaan matang.
3. Kelebihan dan kelemahan NPV, IRR, Payback Period:
-
NPV: Memperhitungkan nilai waktu uang, akurat; tapi kompleks. Cocok untuk proyek besar jangka panjang.
-
IRR: Menunjukkan tingkat pengembalian, mudah dibandingkan; bisa bingung jika arus kas tidak normal. Cocok untuk memilih antar proyek.
-
Payback Period: Sederhana, cepat; abaikan nilai waktu uang dan arus kas setelah balik modal. Cocok untuk proyek jangka pendek.
4. Struktur modal optimal dan pengaruhnya:
-
Struktur modal optimal adalah kombinasi hutang dan ekuitas yang meminimalkan biaya modal dan memaksimalkan nilai perusahaan.
-
Faktor: biaya modal, risiko, kondisi pasar, kebijakan pajak.
-
Struktur modal yang baik meningkatkan nilai perusahaan melalui biaya modal rendah dan risiko terkendali.
5. Manajemen modal kerja efektif:
-
Meningkatkan profitabilitas dengan menjaga likuiditas dan menghindari pemborosan modal.
-
Contoh: Mengelola piutang secara ketat dan mengoptimalkan persediaan agar tidak menumpuk.
6. BEP dalam unit vs rupiah:
-
BEP unit: Jumlah produk yang harus dijual untuk menutup biaya.
-
BEP rupiah: Nilai penjualan yang diperlukan agar total pendapatan sama dengan total biaya.
-
Implikasi: Membantu menetapkan target penjualan dan harga produk.
7. Jenis risiko finansial dan mitigasi:
-
Risiko likuiditas → Kelola kas dan cadangan dana.
-
Risiko pasar (suku bunga, nilai tukar) → Hedging dengan derivatif.
-
Risiko kredit → Evaluasi kredit dan diversifikasi pelanggan.
-
Risiko operasional → Pengendalian internal dan asuransi.
8. Peran proyeksi keuangan:
-
Memperkirakan laba, aset, arus kas masa depan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan strategis seperti investasi dan pendanaan.
9. Penganggaran modal:
-
Membantu alokasikan dana secara optimal dengan menganalisis kelayakan dan prioritas proyek.
-
Contoh: Evaluasi investasi mesin baru menggunakan NPV dan IRR.
10. Financial leverage dan risiko:
-
Leverage meningkatkan return on equity dengan menggunakan utang.
-
Risiko: Beban bunga tinggi dan risiko gagal bayar.
-
Pengelolaan risiko: Kendalikan rasio utang, jaga arus kas sehat, dan diversifikasi sumber dana.
C. SOAL STUDI KASUS (2 Soal) Analisis Kelayakan Finansial Proyek Ekspansi Tri Denim
1. Perhitungan NPV, IRR, PI, dan Payback Period
Data Dasar:
- Investasi awal: Rp 75 miliar
- Nilai sisa: Rp 15 miliar (tahun ke-8)
- WACC: 12%
- Arus kas operasional (miliar Rp): 10, 15, 20, 25, 25, 20, 15, 10
Perhitungan NPV (Net Present Value)
Tahun Arus Kas PV Factor (12%) Present Value 0 (75.0) 1.0000 (75.00) 1 10.0 0.8929 8.93 2 15.0 0.7972 11.96 3 20.0 0.7118 14.24 4 25.0 0.6355 15.89 5 25.0 0.5674 14.19 6 20.0 0.5066 10.13 7 15.0 0.4523 6.78 8 25.0* 0.4039 10.10 *Tahun 8: Arus kas operasional (10) + Nilai sisa (15) = 25
NPV = Rp 17.22 miliar
Perhitungan IRR (Internal Rate of Return)
Menggunakan trial and error atau interpolasi:
- Pada discount rate 18%: NPV ≈ Rp 1.5 miliar
- Pada discount rate 19%: NPV ≈ -Rp 0.8 miliar
IRR ≈ 18.65%
Perhitungan PI (Profitability Index)
PI = (Total PV Arus Kas Masuk) / Investasi Awal PI = 92.22 / 75.00 = 1.23
Perhitungan Payback Period
Tahun Arus Kas Kumulatif 1 10.0 10.0 2 15.0 25.0 3 20.0 45.0 4 25.0 70.0 5 25.0 95.0 Payback Period = 4 + (5/25) = 4.2 tahun
2. Evaluasi Kelayakan Proyek
Kriteria Kelayakan:
NPV = Rp 17.22 miliar > 0 → LAYAK
- Proyek akan menambah nilai perusahaan sebesar Rp 17.22 miliar
IRR = 18.65% > WACC (12%) → LAYAK
- Return proyek melebihi biaya modal perusahaan
PI = 1.23 > 1 → LAYAK
- Setiap Rp 1 investasi menghasilkan present value Rp 1.23
Payback Period = 4.2 tahun < 5 tahun → LAYAK
- Memenuhi target manajemen maksimal 5 tahun
Kesimpulan: PROYEK LAYAK DILAKSANAKAN
Semua kriteria kelayakan investasi terpenuhi, menunjukkan bahwa ekspansi pabrik denim Tri Denim akan menguntungkan.
3. Perhitungan WACC untuk Kedua Alternatif
Alternatif 1: 70% Ekuitas, 30% Utang
WACC₁ = (E/V × Re) + (D/V × Rd × (1-T)) WACC₁ = (0.70 × 14%) + (0.30 × 7.5%) WACC₁ = 9.8% + 2.25% = 12.05%
Alternatif 2: 40% Ekuitas, 60% Utang
WACC₂ = (0.40 × 16%) + (0.60 × 8.25%) WACC₂ = 6.4% + 4.95% = 11.35%
Rekomendasi Struktur Pendanaan:
Pilih Alternatif 2 (40% Ekuitas, 60% Utang)
Justifikasi:
- WACC lebih rendah (11.35% vs 12.05%)
- Biaya modal yang lebih rendah akan meningkatkan NPV proyek
- Dalam industri tekstil/garmen, leverage yang lebih tinggi dapat diterima karena arus kas relatif stabil
- Tax shield dari utang memberikan manfaat pajak yang lebih besar
4. Analisis Sensitivitas (Arus Kas Turun 20%)
Arus Kas Setelah Penyesuaian:
Tahun Arus Kas Awal Arus Kas -20% 1 10.0 8.0 2 15.0 12.0 3 20.0 16.0 4 25.0 20.0 5 25.0 20.0 6 20.0 16.0 7 15.0 12.0 8 10.0 8.0 Perhitungan NPV dengan Skenario Pesimis:
Tahun Arus Kas PV Factor (12%) Present Value 0 (75.0) 1.0000 (75.00) 1 8.0 0.8929 7.14 2 12.0 0.7972 9.57 3 16.0 0.7118 11.39 4 20.0 0.6355 12.71 5 20.0 0.5674 11.35 6 16.0 0.5066 8.11 7 12.0 0.4523 5.43 8 23.0* 0.4039 9.29 *Tahun 8: Arus kas operasional (8) + Nilai sisa (15) = 23
NPV Skenario Pesimis = Rp -0.01 miliar
Kesimpulan Analisis Sensitivitas:
Dengan penurunan arus kas 20%, NPV menjadi hampir nol (sekitar break-even). Proyek menjadi MARGINAL namun masih dapat dipertimbangkan karena:
- NPV masih tidak negatif secara signifikan
- Industri denim sustainable memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang
- Nilai strategis ekspansi tidak hanya finansial
5. Identifikasi Risiko Finansial dan Strategi Mitigasi
Risiko Finansial Utama:
A. Risiko Pasar dan Permintaan
Risiko:
- Perubahan tren fashion dan preferensi konsumen
- Kompetisi dari fast fashion dan merek internasional
- Penurunan permintaan produk denim premium
Strategi Mitigasi:
- Diversifikasi produk (casual wear, sustainable fashion)
- Investasi dalam R&D untuk inovasi produk eco-friendly
- Kemitraan strategis dengan brand fashion ternama
- Market research berkelanjutan untuk tren konsumen
B. Risiko Operasional
Risiko:
- Gangguan supply chain bahan baku denim
- Kenaikan harga cotton dan bahan baku tekstil
- Ketergantungan pada teknologi produksi baru
Strategi Mitigasi:
- Kontrak jangka panjang dengan supplier bahan baku
- Hedging untuk komoditas cotton
- Pelatihan intensif untuk operator mesin
- Maintenance contract dengan vendor teknologi
C. Risiko Keuangan
Risiko:
- Fluktuasi suku bunga dan nilai tukar
- Likuiditas selama masa konstruksi
- Over-leverage dari struktur pendanaan
Strategi Mitigasi:
- Interest rate hedging untuk pinjaman jangka panjang
- Currency hedging untuk impor mesin/bahan baku
- Maintain credit line untuk working capital
- Gradual debt repayment schedule
D. Risiko Regulasi dan Lingkungan
Risiko:
- Perubahan regulasi lingkungan untuk industri tekstil
- Standar keamanan kerja yang lebih ketat
- Compliance cost untuk sustainable production
Strategi Mitigasi:
- Investasi dalam teknologi ramah lingkungan sejak awal
- Sertifikasi international (OEKO-TEX, GOTS)
- Employee safety training program
- Budget khusus untuk compliance cost
Rekomendasi Strategis:
- Implementasi bertahap untuk mengurangi risiko investasi besar
- Monitoring KPI bulanan untuk early warning system
- Contingency fund 15% dari investasi awal
- Strategic partnership dengan retailer besar untuk secured demand
1. Analisis Kelayakan Finansial Investasi
Alternatif A: Pembelian Mesin Baru
-
Investasi awal = Rp 2 miliar
-
Umur ekonomis = 5 tahun
-
Nilai sisa = Rp 200 juta
-
Penghematan biaya operasional = Rp 700 juta/tahun
-
Biaya pemeliharaan = Rp 100 juta/tahun
Alternatif B: Renovasi dan Upgrade Mesin Lama
-
Investasi awal = Rp 1,2 miliar
-
Umur ekonomis = 4 tahun
-
Nilai sisa = Rp 100 juta
-
Penghematan biaya operasional = Rp 500 juta/tahun
-
Biaya pemeliharaan = Rp 150 juta/tahun
Proyeksi Arus Kas Bersih Per Tahun (Sebelum Pajak):
-
A: (700 - 100) juta = 600 juta/tahun
-
B: (500 - 150) juta = 350 juta/tahun
Hitung NPV, IRR, Payback Period
-
Tarif pajak 25% -> Arus kas bersih setelah pajak:
-
A: 600 juta × (1 - 0.25) = 450 juta/tahun
-
B: 350 juta × (1 - 0.25) = 262.5 juta/tahun
-
-
Diskonto: RRR = 15% (sudah disesuaikan inflasi, diasumsikan nominal)
Alternatif A:
-
NPV = ∑ (450 jt / (1+15%)^t) + (200 jt / (1+15%)^5) - 2 miliar
-
IRR dihitung dengan trial-error pada arus kas 450 jt per tahun + nilai sisa 200 jt
-
Payback Period = Investasi awal / arus kas tahunan = 2.000 jt / 450 jt ≈ 4,44 tahun
Alternatif B:
-
NPV = ∑ (262,5 jt / (1+15%)^t) + (100 jt / (1+15%)^4) - 1,2 miliar
-
IRR dihitung pada arus kas 262,5 jt per tahun + nilai sisa 100 jt
-
Payback Period = 1.200 jt / 262,5 jt ≈ 4,57 tahun
Kesimpulan Investasi:
-
Alternatif A memiliki NPV dan IRR lebih tinggi serta payback period sedikit lebih cepat.
-
Alternatif A lebih layak secara finansial.
2. Analisis Alternatif Pendanaan
Alternatif Pendanaan Biaya Efektif Fleksibilitas Risiko Pinjaman Bank Komersial Bunga 12% per tahun, tetap Kurang fleksibel, bunga tetap Risiko suku bunga dan penalti Kredit Program Pemerintah Bunga 9% per tahun, syarat komponen lokal minimal 30% Lebih fleksibel karena subsidi bunga Risiko syarat komponen lokal tidak terpenuhi Sewa Guna Usaha (Leasing) Biaya sewa 14% dari nilai aset per tahun Fleksibel, ada opsi beli Risiko biaya sewa tinggi, opsi beli mahal
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar