A. Pilihan Ganda
-
Manajemen didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk mencapai tujuan organisasi melalui proses:
-
Jawaban: a. Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
-
-
Menurut Peter Drucker, manajemen adalah proses:
-
Jawaban: a. Pengambilan keputusan yang sistematis untuk menciptakan nilai
-
-
Salah satu karakteristik manajemen adalah:
-
Jawaban: c. Berbasis keputusan menggunakan data dan analisis
-
-
Manajemen puncak bertanggung jawab atas:
-
Jawaban: b. Perumusan visi, misi, dan strategi jangka panjang
-
-
Prinsip manajemen menurut Henry Fayol yang menyatakan bahwa setiap karyawan hanya menerima perintah dari satu atasan disebut:
-
Jawaban: b. Kesatuan perintah
-
-
Fungsi perencanaan dalam manajemen meliputi:
-
Jawaban: b. Identifikasi tujuan dengan kriteria SMART
-
-
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer harus:
-
Jawaban: b. Mengatur sumber daya manusia dan material
-
-
Gaya kepemimpinan transformasional lebih efektif dalam fungsi:
-
Jawaban: c. Pengarahan
-
-
Pengendalian dalam manajemen melibatkan:
-
Jawaban: b. Analisis penyimpangan kinerja dan tindakan korektif
-
-
Organisasi didefinisikan sebagai:
-
Jawaban: b. Sistem sosial dengan struktur formal untuk mencapai tujuan bersama
-
-
Salah satu karakteristik organisasi adalah:
-
Jawaban: b. Memiliki struktur formal dan hierarki yang jelas
-
-
Struktur organisasi fungsional cocok untuk:
-
Jawaban: b. Perusahaan dengan spesialisasi tinggi dalam fungsi tertentu
-
-
Kelemahan struktur organisasi matriks adalah:
-
Jawaban: b. Potensi konflik akibat pelaporan ganda
-
-
Struktur organisasi jaringan ditandai dengan:
-
Jawaban: b. Kolaborasi dengan vendor atau mitra eksternal
-
-
Hubungan antara manajemen dan organisasi dapat digambarkan sebagai:
-
Jawaban: b. Manajemen sebagai otak, organisasi sebagai tubuh
-
-
Faktor yang memengaruhi hubungan manajemen dan organisasi adalah:
-
Jawaban: a. Ukuran organisasi dan lingkungan eksternal
-
-
Dalam proyek konstruksi, manajemen memastikan efisiensi dengan:
-
Jawaban: b. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya melalui perencanaan
-
-
Tantangan utama dalam struktur matriks adalah:
-
Jawaban: b. Konflik akibat pelaporan ganda
-
-
Solusi untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan adalah:
-
Jawaban: b. Menerapkan pendekatan manajemen perubahan seperti model Kotter
-
-
Alat seperti Microsoft Teams digunakan untuk:
-
Jawaban: b. Memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi tim
B. Uraian
-
Perbedaan Manajemen Puncak, Menengah, dan Lini Pertama:
-
Manajemen Puncak: Membuat visi, misi, strategi (contoh: Direktur Utama mengarahkan pembangunan gedung).
-
Manajemen Menengah: Menerjemahkan strategi ke dalam rencana taktis (contoh: Manajer proyek mengelola divisi konstruksi).
-
Manajemen Lini Pertama: Mengelola pekerjaan harian (contoh: Mandor di lapangan mengawasi pekerja bangunan).
-
-
Langkah-langkah Fungsi Perencanaan & SMART:
-
Menentukan tujuan -> Menganalisis kondisi -> Mengembangkan rencana -> Menentukan alternatif -> Evaluasi.
-
SMART: Tujuan proyek harus Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.
-
-
Prinsip Kesatuan Perintah:
-
Setiap karyawan hanya menerima perintah dari satu atasan. Dalam struktur matriks, harus ditetapkan kejelasan prioritas tugas untuk menghindari kebingungan.
-
-
Struktur Divisional:
-
Kelebihan: Fokus pada produk/pasar, fleksibilitas.
-
Kekurangan: Duplikasi sumber daya, konflik antar divisi.
-
Contoh perusahaan: Unilever (setiap produk punya divisi sendiri).
-
-
Fungsi Pengarahan untuk Motivasi:
-
Memberikan arahan, komunikasi efektif.
-
Contoh Maslow: Penuhi kebutuhan dasar pekerja proyek (gaji), lalu naik ke penghargaan (pengakuan atas kerja bagus).
-
-
Tahapan Pengendalian & Contoh:
-
Menetapkan standar -> Mengukur kinerja -> Membandingkan hasil -> Tindakan korektif.
-
Contoh: Jika pengembangan perangkat lunak lambat, tambah SDM atau lembur.
-
-
Hubungan Manajemen dan Organisasi di Proyek TI:
-
Manajemen mengarahkan organisasi agar tujuan proyek tercapai.
-
Contoh: Dalam proyek software, manajemen mengarahkan organisasi tim coding, testing, deployment.
-
-
Faktor & Budaya Organisasi:
-
Faktor: Ukuran, teknologi, lingkungan.
-
Budaya yang positif (terbuka, adaptif) mendukung efektivitas manajemen.
-
-
Tantangan Struktur Tim & Solusi:
-
Kurangnya koordinasi → Solusi: Alat kolaborasi.
-
Konflik antar anggota → Solusi: Pelatihan soft skill.
-
Tujuan tidak jelas → Solusi: Tujuan spesifik SMART.
-
-
Adaptasi terhadap Perubahan:
-
Contoh: Kenaikan biaya material.
-
Manajemen mengkaji ulang anggaran, organisasi mencari vendor baru, negosiasi ulang kontrak.
C. Studi Kasus
Kasus: Proyek Peluncuran Koleksi Denim Baru oleh Tri Denim
Mengatasi Konflik Pelaporan Ganda:
Solusi Umum:
Tentukan alur pelaporan yang tegas sejak awal pelaksanaan proyek. Komunikasi strategis harus difokuskan melalui manajer proyek koleksi, bukan melalui jalur langsung ke manajer desain atau pemasaran.Penerapan pada Tri Denim:
Sebagai brand fashion yang mengembangkan lini produk denim dengan pendekatan lintas departemen (tim desain, produksi, pemasaran), Tri Denim perlu menyiapkan sistem manajemen proyek yang rapi. Agar konflik pelaporan tidak terjadi, seluruh pihak harus mematuhi SOP proyek peluncuran, termasuk penggunaan tools kolaboratif seperti ClickUp atau Notion, yang memungkinkan setiap tim memahami instruksi, jadwal, dan feedback secara transparan dan terpusat.
Langkah-langkah Fungsi Pengendalian untuk Anggaran:
Langkah Umum:
-
Tetapkan standar anggaran produksi dan promosi koleksi denim.
-
Pantau realisasi pengeluaran secara mingguan.
-
Analisis perbedaan antara anggaran dan realisasi.
-
Lakukan tindakan korektif seperti negosiasi ulang dengan vendor kain atau revisi rencana kampanye.
Penerapan pada Tri Denim:
Dalam pengembangan koleksi baru, Tri Denim menghadapi biaya untuk pembelian bahan denim premium, jasa konveksi, dan promosi digital. Pengeluaran bisa dengan cepat membengkak. Oleh karena itu, Tri Denim dapat menggunakan dashboard keuangan real-time untuk melacak setiap elemen biaya. Jika biaya promosi melebihi target, perusahaan dapat menyesuaikan strategi dengan mengalihkan fokus promosi dari paid ads ke kolaborasi influencer mikro dengan biaya lebih efisien.
Jika Proyek Mengalami Keterlambatan 1 Bulan:
Solusi Umum:
-
Lakukan penjadwalan ulang dan identifikasi jalur kritis produksi.
-
Tambahkan tenaga kerja atau lembur pada bagian produksi.
-
Gunakan metode “crashing” (menambah jam kerja) dan “fast-tracking” (melakukan tahapan bersamaan).
Penerapan pada Tri Denim:
Jika peluncuran koleksi denim Tri Denim terlambat satu bulan, hal ini berpotensi membuat mereka kehilangan momentum musim tren (misalnya musim liburan atau back-to-school). Untuk menyiasatinya, mereka bisa:-
Menambah tenaga konveksi paruh waktu untuk mempercepat produksi.
-
Menggunakan strategi fast-tracking: saat produksi berjalan, tim pemasaran sudah mulai menyiapkan materi kampanye.
-
Memilih meluncurkan produk flagship lebih dulu sebagai teaser, lalu disusul oleh item-item pelengkap dalam gelombang kedua peluncuran.
Kesimpulan – Relevansi dengan Tri Denim:
Sebagai brand fashion yang ingin bersaing di pasar denim yang dinamis, Tri Denim harus mampu mengelola proyek koleksi mereka secara lincah dan responsif. Kolaborasi antartim harus kuat, struktur pelaporan jelas, dan sistem kontrol anggaran serta waktu diterapkan ketat. Budaya organisasi yang terbuka, fleksibel, dan siap berinovasi menjadi kunci untuk mengatasi tantangan seperti konflik koordinasi, pembengkakan biaya, maupun penundaan peluncuran. Ini adalah fondasi penting agar Tri Denim bisa tetap relevan dan kompetitif di tengah cepatnya perubahan tren industri fesyen.
-
-
-
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar