Senin, 16 Juni 2025

Jawaban M11 Latihan Soal : Konsep dan Fungsi Aspek Dampak Lingkungan

 A. Soal Pilihan Ganda

1. Apa yang dimaksud dengan dampak lingkungan menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009?

Jawab: b. Perubahan lingkungan fisik, biologis, sosial, ekonomi, dan budaya akibat aktivitas proyek.

2. Dokumen apa yang wajib disusun untuk proyek dengan potensi dampak lingkungan signifikan di Indonesia?

Jawab: b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

3. Fungsi utama analisis dampak lingkungan (EIA) dalam perancangan proyek adalah:

Jawab: b. Memandu pengambilan keputusan untuk meminimalkan dampak lingkungan.

4. Manakah yang termasuk dalam dampak lingkungan positif?

Jawab: b. Peningkatan kualitas air melalui sistem pengolahan limbah.

5. Tahapan awal dalam proses EIA disebut:

Jawab: b. Screening.

6. Metode apa yang sering digunakan untuk mengidentifikasi dampak lingkungan?

Jawab: b. Matriks Leopold.

7. Apa yang menjadi fokus utama prinsip 3R dalam pengelolaan dampak lingkungan?

Jawab: a. Reduce, Reuse, Recycle.

8. Standar internasional yang relevan dengan sistem manajemen lingkungan adalah:

Jawab: b. ISO 14001.

9. Apa yang dimaksud dengan dampak lingkungan bersifat sementara?

Jawab: b. Dampak yang dapat dipulihkan setelah proyek selesai.

10. Pendekatan berbasis ekosistem dalam pengelolaan dampak lingkungan bertujuan untuk:

Jawab: b. Melindungi biodiversitas dan jasa ekosistem.

11. Faktor apa yang sering menjadi tantangan dalam penerapan AMDAL di Indonesia?

Jawab: b. Kurangnya kapasitas teknis penyusun dokumen.

12. Manakah yang termasuk dalam strategi mitigasi dampak lingkungan?

Jawab: b. Pemasangan filter udara untuk mengurangi emisi.

13. Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam EIA untuk:

Jawab: b. Memprioritaskan dampak lingkungan berdasarkan signifikansi.

14. Apa tujuan utama konsultasi publik dalam proses EIA?

Jawab: b. Meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat.

15. Teknologi hijau dalam pengelolaan dampak lingkungan mencakup:

Jawab: b. Pemanfaatan panel surya untuk energi terbarukan.

16. Dampak lingkungan berskala global biasanya terkait dengan:

Jawab: b. Emisi karbon yang berkontribusi pada perubahan iklim.

17. Lifecycle Assessment (LCA) digunakan untuk:

Jawab: a. Mengevaluasi dampak lingkungan teknologi dari produksi hingga pembuangan.

18. Apa yang menjadi indikator kinerja lingkungan dalam pengelolaan proyek?

Jawab: b. Pengurangan emisi karbon.

19. Mengapa keterlibatan komunitas penting dalam EIA?

Jawab: b. Untuk mengurangi konflik sosial dan meningkatkan legitimasi proyek.

20. Manakah yang merupakan kelemahan umum AMDAL di Indonesia?

Jawab: b. Bias dalam scoping akibat tekanan pengembang.


B. Soal Esai

1. Jelaskan perbedaan antara dampak lingkungan positif dan negatif. Berikan contoh untuk masing-masing dalam konteks proyek pembangunan jalan tol.

Jawab: Dampak positif meningkatkan kualitas lingkungan atau sosial, misalnya pengurangan kemacetan dan emisi di kota. Dampak negatif menurunkan kualitas lingkungan, seperti deforestasi dan gangguan ekosistem akibat pembangunan jalan tol.

2. Mengapa EIA dianggap sebagai alat strategis dalam pengambilan keputusan proyek? Berikan contoh kasus.

Jawab: EIA mengidentifikasi dan mengukur dampak lingkungan sehingga proyek bisa didesain ulang. Contohnya, desain jalan tol dialihkan untuk menghindari hutan lindung setelah hasil EIA menunjukkan dampak besar terhadap biodiversitas.

3. Uraikan tahapan-tahapan dalam proses EIA dan kontribusinya.

Jawab:

  • Screening: Menentukan apakah EIA diperlukan.
  • Scoping: Menetapkan isu penting yang akan dianalisis.
  • Analisis Dampak: Menilai dampak potensial proyek.
  • Mitigasi: Merancang langkah pengurangan dampak.
  • Penyusunan Dokumen: Menyusun laporan EIA (AMDAL).
  • Konsultasi Publik: Mendapatkan masukan dari masyarakat.
  • Evaluasi dan Persetujuan: Pemerintah menilai kelayakan proyek.
  • Pemantauan: Mengontrol pelaksanaan mitigasi dan dampak aktual.

4. Bagaimana prinsip 3R diterapkan dalam proyek konstruksi?

Jawab:

  • Reduce: Mengurangi limbah konstruksi dengan desain efisien.
  • Reuse: Menggunakan kembali bahan bangunan lama (seperti bata).
  • Recycle: Mendaur ulang puing beton menjadi material jalan.

5. Apa peran teknologi hijau dalam pengelolaan dampak lingkungan? Berikan dua contoh.

Jawab: Teknologi hijau mengurangi dampak lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Contohnya:

  • Panel surya: Mengurangi ketergantungan energi fosil.
  • Sistem pengolahan air limbah: Menghasilkan air bersih dari limbah proyek.

6. Bagaimana pendekatan berbasis ekosistem digunakan di daerah aliran sungai (DAS)?

Jawab: Dengan mempertimbangkan keseluruhan fungsi ekosistem sungai, seperti menjaga vegetasi riparian, mencegah erosi, dan melindungi habitat ikan dalam rencana proyek.

7. Apa tantangan utama dalam penerapan AMDAL di Indonesia? Usulkan solusinya.

Jawab: 

  • Tantangan: kurangnya kapasitas teknis, bias pengembang, partisipasi publik rendah.
  • Solusi: pelatihan penyusun AMDAL, transparansi proses, dan penguatan sanksi hukum.

8. Bagaimana keterlibatan komunitas meningkatkan efektivitas EIA? Bagaimana mengelola konflik?

Jawab: Keterlibatan komunitas meningkatkan legitimasi dan akurasi informasi. Konflik dikelola melalui dialog terbuka, mediasi, dan respons terhadap aspirasi lokal.

9. Bagaimana AHP digunakan dalam evaluasi dampak lingkungan proyek?

Jawab: AHP memprioritaskan dampak berdasarkan bobot pentingnya, seperti memilih mitigasi terhadap emisi udara dibanding kebisingan berdasarkan skoring ahli dan masyarakat.

10. Mengapa indikator kinerja lingkungan penting dalam pemantauan proyek? Berikan contohnya.

Jawab: Indikator menunjukkan apakah dampak terkendali. Contoh: tingkat kekeruhan air sungai untuk proyek bendungan menunjukkan efektivitas pengendalian sedimentasi.

C. Studi Kasus: Proyek Pembangunan Kawasan Industri oleh PT TRI DENIM

PT TRI DENIM, perusahaan yang bergerak di industri garmen berbasis raw denim, merencanakan pembangunan kawasan industri baru di wilayah pesisir yang berdekatan dengan ekosistem hutan mangrove. Area ini juga merupakan sumber mata pencaharian utama bagi komunitas nelayan lokal.


1. Tiga Dampak Lingkungan Negatif dan Signifikansinya

a. Hilangnya Habitat Mangrove
Signifikansi: Hutan mangrove memiliki peran ekologis penting sebagai pelindung alami pantai, tempat berkembang biak berbagai spesies ikan, dan sebagai penyerap karbon. Jika habitat ini rusak akibat pembangunan industri, maka keseimbangan ekosistem pesisir akan terganggu secara signifikan, termasuk meningkatnya risiko abrasi dan penurunan populasi ikan.

b. Polusi Air dari Limbah Industri Tekstil
Signifikansi: Proses produksi denim menghasilkan limbah cair yang mengandung zat kimia seperti pewarna sintetis dan sisa deterjen. Jika tidak diolah dengan benar, limbah ini dapat mencemari perairan sekitar, merusak habitat laut, serta mengancam kesehatan masyarakat dan mata pencaharian nelayan.

c. Gangguan Sosial terhadap Komunitas Nelayan
Signifikansi: Aktivitas pembangunan dapat membatasi akses tradisional nelayan ke laut, memicu konflik lahan, serta menciptakan ketimpangan sosial jika partisipasi masyarakat lokal tidak diperhatikan sejak awal.


2. Strategi Mitigasi Dampak Negatif

a. Konservasi Mangrove & Zona Penyangga
PT TRI DENIM harus melakukan identifikasi dan pemetaan kawasan mangrove yang esensial untuk konservasi. Zona hijau atau buffer zone wajib ditetapkan di sekitar hutan mangrove, dan tidak diperbolehkan adanya pembangunan yang merusak kawasan tersebut.

b. Instalasi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Semua limbah dari proses pencelupan dan pencucian denim harus diolah menggunakan IPAL dengan teknologi ramah lingkungan. Limbah cair yang dibuang ke lingkungan harus memenuhi baku mutu air limbah sesuai regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

c. Program Restorasi dan Partisipasi Komunitas
PT TRI DENIM perlu menjalankan program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan budidaya perikanan, pengolahan hasil laut, atau kerajinan berbasis limbah denim. Perusahaan juga wajib menjamin jalur akses ke laut tetap terbuka untuk aktivitas nelayan tradisional.


3. Integrasi Keterlibatan Komunitas Nelayan dalam Proses EIA (Environmental Impact Assessment)

  • Konsultasi Publik Terbuka
    Sejak tahap awal studi Amdal (EIA), PT TRI DENIM wajib melibatkan masyarakat lokal, terutama komunitas nelayan, tokoh adat, dan lembaga lingkungan hidup melalui forum konsultatif yang transparan.

  • Pemantauan Partisipatif
    Perusahaan dapat melibatkan warga setempat dalam pemantauan kualitas air, aktivitas konservasi, dan evaluasi sosial proyek melalui skema community-based monitoring.

  • Transparansi dan Kompensasi Adil
    Hasil kajian dampak dan rencana mitigasi harus diumumkan secara terbuka. PT TRI DENIM menyusun sistem kompensasi berbasis musyawarah dengan prinsip keadilan sosial, termasuk dalam penggantian kerugian atau program peningkatan kapasitas masyarakat.


Kesimpulan

Dengan pendekatan EIA partisipatif, mitigasi dampak berbasis teknologi ramah lingkungan, serta strategi konservasi dan pemberdayaan komunitas pesisir, PT TRI DENIM berpeluang besar membangun kawasan industri secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi risiko lingkungan dan sosial, tetapi juga memperkuat reputasi perusahaan dalam penerapan prinsip industri hijau dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di wilayah pesisir Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

M13 Latihan Soal : Analisa Strategi dan Kajian Manajemen Risiko

  A. SOAL PILIHAN BERGANDA (20 SOAL trategi menurut Michael Porter adalah pemilihan aktivitas yang unik untuk menciptakan nilai b. Pemiliha...